Monday, November 23, 2009

Tren Kamera Kompak, Mulai dari Layar Sentuh sampai Proyektor


Perkembangan kamera digital compact (kamera kompak) memang cukup pesat, terutama penggunaan teknologi terkini. Kamera kompak pun kini hampir bisa disejajarkan dengan kamera digital SLR yang biasa dipakai kalangan profesional.

Nikon, misalnya. Pemain utama kamera DSLR ini baru saja meluncurkan Coolpix S1000PJ yang diklaim sebagai kamera pertarna di dunia fotografi yang memiliki proyektor. Jadi, sehabis mengambil gambar, pengguna bisa memperlihatkan gambar-gambar tersebut tanpa menggunakan layar LCD lagi.

Caranya, cukup arahkan kamera ke tembok datar, lalu nyalakan tombol PJ. Maka, proyektor akan memutar slide show foto di dinding. "Dalam jarak dua meter, gambar yang dihasilkan bisa mencapai 1 x 1 meter persegi (m2)," terang Budi Dwi Putranto, Staf Pendukung Teknik Pusat Informasi dan Perbaikan PT Alta Nikindo, distributor Nikon.

Budi mengatakan, dengan fitur proyektor ini konsumen bisa melihat foto dengan lebih jelas dan puas. S1000PJ merupakan kamera beresolusi 12,1 megapixel (MP) yang bisa mencetak gambar hingga sebesar 16 x 20 inci.

Tak hanya itu, kamera ini juga dilengkapi dengan Nikon's smart portrait system. Di dalam teknologi ini, terdapat fitur new skin softening yang menyajikan tiga level warna kulit, face priority yang bisa memfokuskan lensa pada 12 wajah, dan Dlighting yang secara otomatis menyesuaikan cahaya secara detil. Kamera ini pertama kali meluncur di New York pada Agustus 2009 silam.

Produsen kamera merek Canon juga terus melakukan eksplorasi teknologi. Angelie Ivone, Marketing Executive PT Datascrip, distributor Canon, mengatakan bahwa pada kamera Canon IXUS 200 IS, ditanam teknologi layar sentuh dan scroll wheel sehingga sangat intuitif.

Teknologi touch AF memudahkan pengguna untuk menentukan subjek yang ingin difoto. Cukup sentuh subjek yang ingin difokus di layar LCD, da,n fokus akan mengikuti subjek tersebut. Bahkan, dalam keadaan bergerak sekalipun.

Tak hanya itu, pengguna kamera tidak perlu repot lagi jika ingin memotret dalam posisi vertikal, karena tombol shutter akan muncul di layar LCD. Jadi, dengan sendirinya dekat posisi jempol ketika kamera dipegang dalam posisi vertikal.

Sementara, Panasonic mengklaim sebagai pemilik teknologi terbaru asli dari Lumix, yaitu power O.I.S image stabilizer. Teknologi ini memiliki kemampuan meningkatkan ISO sensitivity. Sehingga, pengguna dapat mengambil foto dengan hasil yang tajam, meskipun lokasinya kurang terang, foto diambil pada malam hari, atau tangan si pemotret bergerak. (Kompas)

No comments:

Post a Comment