Tuesday, March 8, 2011

BMW: Konsumen Tak Perlu Khawatir Mesin Diesel


Isu pembatasan bahan bakar bersubsidi oleh Pemerintah ditanggapi serius agen tunggal pemegang merek (ATPM) PT BMW Indonesia. Masalah tersebut membuat BMW mendatangkan model terbaru berbahan bakar diesel ke Indonesia.

PT BMW Indonesia selaku distributor mobil premium asal Jerman itu, hari ini, meluncurkan kembali produk terbarunya dengan mesin diesel yakni model sedan BMW 520d. Sebelumnya pada Juli 2010 BMW pernah meluncurkan model bermesin diesel, namun untuk model SUV yaitu BMW X1.

“Masalah bahan bakar diesel, konsumn tidak usah khawatir, soalnya saat ini sudah banyak mitra kami yang menjual bahan bakar diesel bersih dan berkualitas di Indonesia seperti Pertamina, Petronas, Shell, dan Total," jelas Corporate Communications Director, Helena Abidin, ditemui di sela peluncuran BMW 520d, di Ciputra Marketing Gallery, Jakarta, Selasa (8/3/2011).

Menurut Helena, walau di luar Jabodetabek ketersediaan solar bersih, namun karena keiritan mesin diesel, membuat konsumen tak perlu khawatir agar sesegera mengisi bahan bakar.

“BMW 520d menggunakan teknologi advanced diesel, di mana bahan bakarnya rata-rata 30 persen lebih irit. Jadi, kalau konsumen sedang berkendara tak perlu mengkhawatirkan untuk mengisi bahan bakar,” ungkapnya.

Dalam penjualan mobil premium bermesin diesel, BMW sangat serius dan optimistis serta menepis tanggapan masyarakat mengenai image mobil berbahan bakar diesel.

“Sebenarnya, mobil berbahan bakar diesel seperti ini (BMW 520d), selain menghemat bahan bakar, mobil ini juga berkontribusi terhadap penghematan energi. Dalam perawatan mobil berbahan bakar diesel sangatlah murah,” tandasnya.

Helena menambahkan penggunaan mobil berbahan bakar diesel di dunia telah mencapai 40 persen dan di Eropa mencapai 70 persen. Pada 2010 penjualan BMW X1 sDrive20d berhasil melampaui penjualan BMW X1 sDrive 18i yang bermesin bensin.

Masalah harga, BMW 520d yang memiliki kapasitas mesin 1.995 cc dibanderol Rp768 juta.

Untuk segmen, BMW menyasar produk dieselnya untuk anak muda. “Anak muda masih bisa dibangun pola pikir mengenai mesin diesel, kalau orang tua biasanya sudah sulit dibentuk pemikiranya,” tutup Helena. (Okezone)

No comments:

Post a Comment