Tuesday, January 19, 2010

X1 Paling Ditunggu Pecinta BMW


Sosok X1 dipastikan akan jadi mobil BMW yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya di Tanah Air. Sebab ini merupakan segmen baru bagi PT BMW Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan Regional Sales Manager PT BMW Indonesia Jentri W Izhar ketika ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (19/1/2010).

Ia mengamini pihak PT BMW Indonesia memang akan meluncurkan mobil tersebut ke Tanah Air, "Yang jelas tahun ini, biarlah itu jadi kejutan dari kita," paparnya.

Menurut dia, BMW X1 memang tergolong memasuki segmen baru di Indonesia. Crossover dari BMW ini memiliki performa yang lebih mumpuni dibanding kompetitornya. "Segmennya memang sangat kecil, seperti X5 M dan X6 M, tapi ini akan jadi terobosan bagi BMW Indonesia," tambah pria ramah itu.

Sebagai gambaran, BMW X1 yang hadir di Eropa menggunakan mesin 2.996 cc 6 silinder yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 240 hp dengan torsi puncak hingga 250 Nm. Tenaga ini disalurkan melalui transmisi 6-speed manual dan otomatis.

Dengan panjang 4.457 mm, lebar 1.788 mm, dan tinggi 1.534 mm serta jarak sumbu roda 2.651 mm, jelas X1 bukan crossover biasa. Sepintas dimensinya malah mirip X5 namun sedikit lebih berukuran kompak. Mungkin bisa disebut sebagai baby SUV.

Namun bila kita cermati, hampir tak ada kompetitor lain yang bermain di segmen crossover mewah seperti BMW X1 ini.

Karenanya, kata dia, tak heran BMW X1 merupakan mobil paling ditunggu pecinta BMw tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia (Okezone)

Elevo Butterfly Juga Dijual Rp 2 Jutaan, Lho...


Setelah merilis tipe Mantis dan Hornet, Elevo kini mengeluarkan laptop barunya yang dijual di kisaran Rp 2-3 jutaan. Netbook tipe Butterfly A11116 itu dibanderol seharga Rp 2.488.000. Butterfly A11116 diklaim sebagai netbook 11 inci paling murah saat ini.

"Layar Butterfly berukuran 11 inci merupakan yang pertama kali ada di Indonesia dengan resolusi 1366 x 768 pixel dan sudah mendukung HD Display. Netbook ini dilengkapi dengan polymer battery tipis yg bisa bertahan sampai dengan empat jam. Selain itu penggunaan chocolate keyboard di ELEVO Butterfly, dimensi ramping, card reader, dan berat hanya 1 kg," ujar Direktur Marketing PT ETI, Borton Liew dalam siaran persnya.

Spesifikasi Elevo Butterfly menggunakan Intel Atom Processor N270 (1.60Ghz, FSB 533 Mhz, L2 Cache 512K), Intel GMA 950, Intel 945SE + ICH7 Chipset, WLAN b/g wireless adapter, 1.3 MP CMOS camera, 160 GB SATA Hard Disk, memori 1 GB DDR2 dan 10/100 Mbps Ethernet, full glossy cover, bergaransi resmi PT ETI 12 bulan suku cadang dan servis. Tebalnya kurang dari 1 inci. Tersedia dalam warna merah jambu saja.

"Mulai tahun ini, masyarakat Indonesia akan banyak dikejutkan dengan harga netbook dan notebook dari Elevo yang super murah karena visi dan misi perusahaan kami memang untuk menyediakan produk-produk teknologi keluaran lokal yang murah jadi semua orang di Indonesia tidak gaptek alias tidak gagap teknologi," ujar Borton. Walaupun murah, Elevo yang merupakan merek lokal menjamin kualitas dengan memberikan garansi resmi. (Kompas)

Tuesday, January 12, 2010

Monitor LED: Tajam tapi Ramah Lingkungan


Tahu tidak kalau monitor liquid crystal display (LCD) sebenarnya tidak ramah lingkungan? Sebab, ketika layarnya dinyalakan dengan menggunakan tabung-tabung fluorescent (biasanya ada empat), terbentuklah uap merkuri (air raksa) bertekanan rendah. Nah, merkuri (Hg) ini adalah produk yang berbahaya, yang jika dibuang begitu saja akan mencemari lingkungan. O ya, tabung-tabung fluorescent/neon itu namanya Cold Cathode Fluorescent Lamp (CCFL).

Di era serbahijau sekarang, CCFL yang ada di monitor LCD ini perlahan tapi pasti mulai digantikan oleh light emitting diode (LED). “Pakai teknologi dioda sehingga bisa menggantikan neon CCFL yang dipakai di LCD. Lebih terang daripada LCD dan lebih fokus,” ujar Bun Kim San, Business Manager PT Mega Komputindo Lestari, saat meluncurkan monitor LCD berteknologi LED AOC V22+ Verfino di Jakarta, Selasa (12/1/2010).

AOC memang mengklaim diri sebagai merek pertama yang mengeluarkan monitor dengan teknologi LED. “Sudah ada saat (pameran) FKI Juli tahun lalu, tapi baru sekarang resmi diluncurkan karena ketika itu modelnya baru satu (V22). Sekarang sudah lebih lengkap,” kata Kim San.

Tawaran terbaru monitor LED AOC adalah seri V22+. Fiturnya mirip sama dengan seri V22, yakni layar 22” dengan contrast ratio 1.000.000:1 dan response time 2ms, serta koneksi HDMI dan RGB. “Bedanya dengan V22 hanya warna di bagian bawah yang biru. Ini monitor paling tipis, hanya 18,5mm,” kata Kim San tentang monitor yang dibanderol dengan harga Rp 2,7 juta-Rp 2,9 juta itu.

Selain V22+, juga ada tiga tipe monitor LED lain: e1620Sw (15,6”), e936Swa (18,5”), dan e2236Vwa (21,5”). Ketiganya mengusung contrast ratio 2.000.000:1, dengan response time 5ms (kecuali e1620Sw yang 8ms).

Monitor LED, tutur Veroniaty Chang, Business Development Manager AOC AP Indonesia, lebih unggul dibandingkan dengan monitor LCD yang menggunakan CCFL. “CCFL menggunakan listrik lebih banyak dibandingkan LED: 22 watt dibandingkan 8 watt. Jadi, LED bisa hemat lebih dari 50 persen. CCFL mengandung air raksa sehingga tidak ramah lingkungan. Dynamic contrast ratio LED jauh lebih besar dibandingkan LCD sehingga (image) lebih tajam,” ujarnya.

AOC yang asal Taiwan juga memiliki monitor LED seri 40 dan 37. “Tapi untuk pasar Indonesia akan disesuaikan dengan konsumen, “ kata Veroniaty Chang sambil menyebutkan bahwa AOC juga memiliki produk All-in-One dan motherboard yang tidak dipasarkan di Tanah Air. (Kompas)

IBM Kembangkan Software Penerjemah Bahasa di Internet


Teknologi komunikasi memang telah menyusutkan hambatan jarak, tapi masih ada satu penghalang terakhir: bahasa. Sejauh ini bisnis hanya berkembang kalau ada yang bisa menjadi penghubung antarbahasa. Namun, para peneliti IBM mungkin bisa menjebol 'tembok pembatas' ini.
"n.Fluent" milik IBM

Perusahaan multinasional ini kini memperkerjakan 100 staff pada proyek internalnya yang dinamakan "n.Fluent", plesetan yang bisa diartikan 'memperfasih', yaitu aplikasi untuk terjemahan instan pada berbagai platform.

"Kami memiliki situs antarmuka di mana URL situs lain bisa dimasukkan lalu aplikasi ini otomatis menerjemahkan situs tersebut," tutur kepala bagian teknologi penerjemahan di laboratorium TJ Watson milik IBM di New York, Salim Roukos, pada CNN.

"Kami juga memiliki applikasi yang bisa Anda pautkan pada halaman situs sehingga bila dikunjungi tersedia menu pulldown untuk mengubah bahasa. Kemampuan untuk menerjemahkan situs sangat disukai para pelanggan kami, karena begitu situs itu diterjemahkan, maka semua link-nya juga diterjemahkan sehingga anda bisa menelusuri situs berbahasa asing dengan bahasa Inggris.

Saat ini piranti lunak itu masih dalam pengembangan dan hanya bisa dipakai pihak IBM, tapi niatnya proyek ini akan dipasarkan. Mereka juga mengembangkan versi untuk chatting dan browser ponsel.

"n.Fluent" dimulai di tahun 2006 sebagai salah satu dari 10 inovasi yang disponsori oleh pimpinan IBM Samuel J Palmisano. Perusahaan tersebut memutuskan bahwa penghalang bahasa adalah masalah penting, baik untuk bisnis global dan untuk perusahaan yang memiliki klien asing. Jadi IBM bertekad memecahkan masalah ini.

"Inti teknologinya masih dalam pengembangan, tapi cukup canggih karena bisa menerjemahkan berbagai bahasa dengan tajam," kata Roukos.

IBM bukan satu-satunya jagoan teknologi yang tengah berusaha membobol batasan bahasa di dunia maya, karena Google kini juga sedang mengembangkan aplikasi yang bukan saja menerjemahkan situs, tapi juga pencarian di internet.

Saat ini, Google hanya mencari kata-kata dalam bahasa Inggris di internet dan juga memerlukan masukan dalam bahasa Inggris pula, tapi perusahaan ini berharap segera bisa menampilkan situs dari bahasa apapun pada para pengguna internet.

"Bayangkan bila ada fitur dalam pencarian internet yang bisa menerjemahkan permintaan pencarian ke semua bahasa lalu mencarinya ke semua situs di dunia," komentar wakil presdir Google, Marissa Mayer pada Daily Telegraph baru-baru ini. "Lalu fitur penerjemah ini memakai bahasa yang anda kuasai untuk daftar hasil pencarian, dan bahkan juga menerjemahkan situs yang anda masuki dari daftar itu."

Di luar dunia maya, NEC juga mengembangkan alat Tele Scouter, dengan harapan bahwa percakapan langsung bisa lebih lancar. Alat tersebut dikemukakan November 2009 lalu, berupa headset dan kaca mata yang bisa menerjemahkan percakapan vokal dan menampilkannya pada tampilan kecil di retina. Alat ini masih model percobaan, tapi NEC yakin nantinya bisa digunakan para teknisi untuk menerjemahkan manual.

Ramai-ramai menambah kosa-kata

Ungkapan dan jargon merupakan masalah sulit untuk piranti lunak penerjemah, maka "n.Fluent" didesain untuk belajar dari kesalahan dan menambahkan istilah-istilah baru dalam IBM. Caranya, proyek ini dibuka untuk seluruh staff IBM yang berjumlah 400.000 di seluruh dunia, lalu semua ramai-ramai menyumbangkan pengetahuan mereka untuk memberi masukan pada proyek ini. Insentif pemanis untuk berpartisipasi dalam proyek ini dinyatakan dalam bentuk hadiah dan juga dana amal, jadi makin berpartisipasi makin besar staff tersebut beramal. Tampilan antarmuka aplikasi ini memiliki window kecil dimana staff bisa mengkoreksi istilah-istilah.

"Banyak pegawai IBM bisa lebih dari satu bahasa, jadi kita bisa meminta bantuan mereka menerjemahkan dan memperbaiki kualitas aplikasi ini," menurut David Lubensky, spesialis IBM untuk aspek 'waktu-riil' sistem penerjemah tersebut.

IBM yakin bahwa teknologi ini bisa membantu untuk penyusunan manual teknis. Terjemahan yang tajam dan cepat untuk bahan petunjuk online bisa mengurangi jumlah penelpon pada pusat layanan pelanggan, dan ini bisa menghemat biaya. Dan juga "n.Fluent" bisa membantu perusahaan multinasional atau yang memiliki klien di luar negeri sehingga semua dokumen yang dikirim langsung disesuaikan bahasanya.

"Sejauh ini kami lumayan bagus untuk bahasa Spanyol, Perancis, Arab, dan Portugis," kata Roukos, "Lebih sulit untuk bahasa Jepang, Cina, dan Korea, tapi kami sedang mengusahakannya. Bukan cuma struktur kalimatnya, tapi seberapa jauh bahasa itu bersifat eksplisit. Bahasa Cina lebih banyak asumsi kontekstualnya, dan urutan kata-katanya juga bisa berubah."

Walau pengembangan secara 'keroyokan' ini sangat efektif untuk "n.Fluent" milik IBM, tapi cara pengerjaan oleh banyak orang secara terpisah-pisah ini juga masih perlu dibenahi.

"Ada dua tantangan," kata Lubensky, "Pertama, sulit mendapatkan komunitas yang bisa bertahan lama dan antusias... Kedua adalah jaminan kualitas isinya. Seberapa berguna masukan itu? Seberapa banyak kesalahannya dan apa dampaknya?"

Pihak manapun yang berhasil merebut pangsa pasar, entah IBM, Google, atau lainnya yang juga berusaha menjembatani perbedaan bahasa, pastinya aplikasi penerjemah yang canggih bisa membuat dampak besar, dan para pelaku bisnis harus bersiap-siap. Sepertinya dunia akan menciut lagi. (Kompas/Ketok)

Alat Penyadap Ponsel Makin Canggih Saja, Bisa Sadap Semuanya


Perusahaan Taser, yang umumnya dikenal untuk alat penyengat listriknya, telah membuat alat untuk memonitor penggunaan ponsel.

Taser ingin membantu para orang tua untuk mengambil alih pengaturan ponsel anak-anaknya.

"Intinya kami membawa cara pengasuhan tradisional ke dunia yang serba mobile ini," kata pimpinan dan sekaligus pendiri Taser, Tom Smith, di pertunjukan elektronik konsumen di Las Vegas, ketika perusahaannya itu meluncurkan produk baru tersebut jumat lalu.

"Karena dengan memberikan ponsel pada anak anda, anda tak tahu dengan siapa mereka bicara, SMS atau gambar apa yang mereka kirim, dan lainnya," ujar Smith.

Alat yang dinamakan "Mobile Protector" itu bisa memperlihatkan segala panggilan dan pesan yang keluar masuk ponsel anak anda pada layarnya, lalu anda bisa mendengarkan pembicaraannya atau memblok nomor-nomor tertentu. Alat itu bisa disambungkan ke komputer atau telepon rumah anda.
"Awalnya anda bisa mengendalikan sepenuhnya, tapi seiring sang anak makin dewasa dan bisa dipercaya maka anda bisa mulai melonggarkan kendali," kata Smith.

Alat itu bisa memberi tanda bila nomor tak dikenal masuk ke ponsel anak anda. "Tinggal klik satu tombol anda bisa memblok panggilan itu, atau bahkan mengambil alih menjawab dulu sebelum diteruskan ke ponsel anak anda." Sementara nomor-nomor yang sudah masuk daftar 'OK' tak akan memunculkan peringatan lagi.

Tapi, menurut Smith, kalau untuk menguping ke pembicaraan ponsel anak anda, akan ada peringatan juga di ponselnya, karena ini bukan alat untuk memata-matai, tetapi memerlukan kerja sama dua arah. Segala SMS dan MMS juga bisa disaring.

Alat ini juga bisa menon-aktifkan ponsel anak anda untuk sementara. Jadi kalau anak anda bandel salah satu pilihan tindakan disiplin selain menyuruhnya ke kamar adalah menon-aktifkan ponselnya, dan anda tak perlu repot berdebat dan bergulat merebut ponselnya lagi, cukup dimatikan dari "Mobile Protector" saja.

Bahkan perangkat GPS juga memungkinkan melacak keberadaan anak anda lewat ponselnya. Jadi selain untuk mengawasi perilaku anak anda, alat ini juga bisa berguna di keadaan darurat seperti untuk melacak anak yang hilang.

"Saya bisa melihat catatan data dan alat ini bisa memperlihatkan tempat terakhir ponsel anak anda terlacak, dan juga panggilan dan SMS terakhir." (Kompas/Ketok)